Pemahaman mengenai pola sirkulasi arus di suatu perairan sangat penting. Hampir semua permasalahan di perairan selalu melibatkan bagaimana pola sirkulasi arus di perairan tersebut. Oleh karena itu, kebutuhan untuk memonitoring dan memprediksi pola sirkulasi arus sangat dibutuhkan. Sebagai contoh, aktifitas pelayaran penyeberangan antar pulau atau pelayaran disepanjang aliran sungai, dimana pola sirkulasi arus akan mempengaruhi waktu tempuh dan konsumsi bahan bakar yang erat kaitannya dengan penjadwalan dan penghematan biaya. Operasional bangunan lepas pantai seperti anjungan minyak lepas pantai juga membutuhkan informasi prediksi sirkulasi arus untuk keselamatan para pekerjanya. Aktifitas budidaya laut juga membutuhkan informasi prediksi pola sirkulasi arus yang berkaitan dengan strategi pengelolaan dan kesehatan biota yang dibudidayakan. Terlebih lagi, berkaitan dengan keperluan penanganan pencemaran laut, respon awal penanganan dibutuhkan informasi mengenai kondisi sirkulasi arus pada waktu yang akan datang.
Kebutuhan prediksi pola sirkulasi arus dapat dibantu dengan memanfaatkan teknologi pemodelan. Skenario pemodelan disusun berdasarkan area yang akan dimonitor dan diprediksi pada skala lokal, regional atau global dengan memanfaatkan hasil prediksi gaya-gaya pembangkit arus seperti angin dan pasang-surut. Monitoring dan prediksi arus dilakukan secara kontinyu pada area dimana lokasi tersebut menjadi area dari aktifitas yang dilakukan.
Modul model Hidrodinamika digunakan untuk memprediksi pola sirkulasi arus dan modul model GIS Kelautan digunakan untuk mengintegrasikan hasil simulasi dan pemodelan dengan informasi pendukungan lainnya.
Modul model yang dapat digunakan untuk membangun model dengan skenario dan simulasi prediksi arus permukaan laut dapat dilihat pada menu yang terdapat di bagian kanan.